Kamis, 25 Februari 2016

superwoman



Pagi ini entah apa yang kurasa, tanpa sengaja ku teringat kamu yg jauh kutinggalkan. Aku selalu berkata ini semua akan cepat berlalu. Aku selalu berkata aku pergi takkan lama. Aku pergi mungkin membuatmu sakit. Aku selalu berkata satu atau dua kata agar membuatmu percaya padaku ketika itu, walaupun aku yakin dalam hatimu engkau menjerit. Ingin berkata tolong jangan pergi. Binar kaca-kaca selalu terlihat saat ku melangkahkan kaki menjauh darimu. Berat memang sangat berat, aku juga merasakan. Bagaimana tidak, air lembut menyeberang pipi. Hatiku pun perih, sangaaat perih. Sesekali ku tengok kebelakang, setidaknya aku bisa lebih lama memandangimu, lebih lama menatapmu, apalah dayaku semakin jauh langkahku, semakin jauh pula pandanganku. 

Hati ini ingin bertahan bukan karna aku tega, namun aku tau diujung jalan sana aku akan menemukan kebahagiaan untukmu, kebahagiaan untuk kita. Itu keyakinanku, itu tekadku. Baik- baik di sana, kuatkan aku, doakan aku. Percayalah kasih, langkahku, doaku, harapanku, adalah kebahagiaanmu yang ku perjuangkan. 

Kita jalani saja cerita ini, kelak kita akan duduk bersama, tertawa bersama, bercerita betapa hebatnya kita, betapa kuatnya kita, betapa aku mempunyai orang yang begitu hebat dibelakangku. Kelak nanti pula, aku akan bercerita, inilah kesuksesan yang dulu pernah kuperjuangkan. Inilah impianku, melihat orang yang kusayang tersenyum lebar, bahagia bersama.

Dan kelak aku akan menunjukkan jawaban dari pertanyaanmu, “tanggal berapa”, “suk kapan”, seh suwe gak“. Dan kamu pun berkata, 

“kakak aku bahagia, terimakasih atas semua yg tlah kau lakukan untukku, kakak, ibu, dan bapak.”