Kamis, 15 Januari 2015

MORFEM



Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. Morfem tidak bisa dibagi kedalam bentuk bahasa yang lebih kecil lagi. Dalam tata bahasa Inggris, Morfem berfungsi untuk membedakan kata jamak (plural), kata masa lampau (past tense), dan sebagainya. Tata Bahasa Tradisional tidak mengenal konsep maupun istilah morfem, sebab morfem bukanlah satuan dalam sintaksis, dan tidak semua morfem mempunyai makna secara filosofis .
        Penulisan Morfem dalam studi morfologi, sebuah morfem biasanya dilambangkan dengan mengapitnya di antara kurung kurawal. Berikut ini adalah contohnya :


Mesjid
(mesjid)
Kedua
(ke) + (du)
{(ke) + (dua)}
Berlari
(ber) + (lari)
{(ber) + (lari)}
Menggurui
(meng-) + (guru) + (-i)
{(meng-) + (guru) + (-i)}
 


Morf adalah bentuk terkecil dari morfem yang belum diketahui statusnya dalam hubungan keanggotaan terhadap suatu morfem. Sedangkan alomorf adalah bentuk dari morfem yang sudah diketahui statusnya. Misalnya bentuk {meng-} dalam menggali. Bentuk {meng-} saat belum diketahui status morfemnya disebut morf, tetapi setelah diketahui statusnya yakni sebagai pendistribusi terhadap fonem berkonsonan /g/ maka morf ini disebut alomorf.
Untuk mengidentikasi sebuah morfem perlu dilakukan perbandingan satuan bentuk kata dengan bentuk-bentuk satuan kata yang lain. Sebuah kata bisa dikatakan morfem apabila bentuk satuan katanya bisa hadir sacara berulang-ulang dalam bentuk yang lain [2]. Perhatikan contoh berikut:
1.    Perbandingan Bentuk [kedua]
·        Kedua
·        Ketiga
·        Kelima
·        Ketujuh
·        Kedelapan
·        Kesembilan
·        Kesebelas

Bentuk [kedua] jika dibandingkan dengan contoh diatas dapat disegmentasikan sebagai satuan tersendiri dan mempunyai makna yang sama, yaitu menyatakan tingkat atau derajat. Sehingga bentuk ke pada contoh diatas adalah morfem, karena merupakan bentuk terkecil yang berulang-ulang dan mempunyai makna yang sama.
Sekarang perhatikan bentuk ke pada daftar berikut:
(disini atuaran ejaan tidak diindahkan)
2.   Perbandingan Bentuk ke
·        Kepasar
·        Kekampus
·        Kedapur
·        Kemesjid
·        Kealun-alun
·        Keterminal

Bentuk ke pada contoh diatas juga dapat disegmentasikan sebagai morfem, karena memiliki satuan tersendiri dan mempunyai arti yang sama, yaitu menyatakan arah dan tujuan.
Tetapi, bentuk ke pada contoh pertama tidak sama dan bentuk ke pada contoh kedua. Keduanya merupakan dua buah morfem yang berbeda, meskipun bentuknya sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, kesamaan arti dan kesamaan bentuk merupakan ciri atau identitas sebuah morfem.
Sekarang perhatikan contoh selanjutnya:
Perbandingan Bentuk tinggal dan ninggal
·        Meninggalkan
·        Ditinggal
·        Tertinggal
·        Peninggalan
·        Ketinggalan
·        Sepeninggal

Dari daftar tersebut terdapat bentuk yang sama yang dapat disegmentasikan dari bagian unsur-unsur lainnya, yaitu bentuk tinggal dan ninggal. Bentuk tinggal dan ninggal adalah sebuah morfem karena bentuk dan maknanya sama. Untuk mengetahui sebuah bentuk adalah morfem, perlu diketahui terlebih dahulu maknanya. Perhatikan contoh berikut:
Perbandingan Bentuk lantar
·        Menelantarkan
·        Terlantar
·        Lantaran
Bentuk "lantar" meskipun terdapat berulang-ulang pada bentuk menelantarkan, terlantar, dan lantaran bukanlah sebuah morfem karena tidak ada maknanya. Menelantarkan dengan terlantar memang masih memiliki hubungan, tetapi bentuk menelantarkan dan terlantar tidak ada hubungannya dengan lantaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar