Morfem adalah satuan gramatikal
terkecil yang mempunyai makna. Morfem tidak bisa dibagi kedalam bentuk bahasa
yang lebih kecil lagi. Dalam tata bahasa Inggris, Morfem berfungsi untuk
membedakan kata jamak (plural), kata masa lampau (past tense), dan sebagainya.
Tata Bahasa Tradisional tidak mengenal konsep maupun istilah morfem, sebab
morfem bukanlah satuan dalam sintaksis, dan tidak semua morfem mempunyai makna
secara filosofis .
Penulisan Morfem dalam
studi morfologi, sebuah morfem biasanya dilambangkan dengan mengapitnya di
antara kurung kurawal. Berikut ini adalah contohnya :
Mesjid
|
(mesjid)
|
Kedua
|
(ke) + (du)
{(ke) + (dua)}
|
Berlari
|
(ber) + (lari)
{(ber) + (lari)}
|
Menggurui
|
(meng-) + (guru) + (-i)
{(meng-) + (guru) + (-i)}
|
Morf adalah bentuk terkecil dari morfem yang belum
diketahui statusnya dalam hubungan keanggotaan terhadap suatu morfem. Sedangkan
alomorf adalah bentuk dari morfem yang sudah diketahui statusnya. Misalnya
bentuk {meng-} dalam menggali. Bentuk {meng-} saat belum diketahui status morfemnya
disebut morf, tetapi setelah diketahui statusnya yakni sebagai pendistribusi
terhadap fonem berkonsonan /g/ maka morf ini disebut alomorf.
Untuk mengidentikasi sebuah morfem perlu dilakukan
perbandingan satuan bentuk kata dengan bentuk-bentuk satuan kata yang lain.
Sebuah kata bisa dikatakan morfem apabila bentuk satuan katanya bisa hadir
sacara berulang-ulang dalam bentuk yang lain [2]. Perhatikan contoh berikut:
1.
Perbandingan Bentuk
[kedua]
·
Kedua
·
Ketiga
·
Kelima
·
Ketujuh
·
Kedelapan
·
Kesembilan
·
Kesebelas
Bentuk [kedua] jika dibandingkan dengan contoh
diatas dapat disegmentasikan sebagai satuan tersendiri dan mempunyai makna yang
sama, yaitu menyatakan tingkat atau derajat. Sehingga bentuk ke pada contoh
diatas adalah morfem, karena merupakan bentuk terkecil yang berulang-ulang dan
mempunyai makna yang sama.
Sekarang perhatikan bentuk ke pada daftar berikut:
(disini atuaran ejaan tidak diindahkan)
2.
Perbandingan Bentuk ke
·
Kepasar
·
Kekampus
·
Kedapur
·
Kemesjid
·
Kealun-alun
·
Keterminal
Bentuk ke pada contoh diatas juga dapat
disegmentasikan sebagai morfem, karena memiliki satuan tersendiri dan mempunyai
arti yang sama, yaitu menyatakan arah dan tujuan.
Tetapi, bentuk ke pada contoh pertama tidak sama
dan bentuk ke pada contoh kedua. Keduanya merupakan dua buah morfem yang berbeda,
meskipun bentuknya sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, kesamaan arti dan
kesamaan bentuk merupakan ciri atau identitas sebuah morfem.
Sekarang perhatikan contoh selanjutnya:
Perbandingan Bentuk tinggal dan ninggal
·
Meninggalkan
·
Ditinggal
·
Tertinggal
·
Peninggalan
·
Ketinggalan
·
Sepeninggal
Dari daftar tersebut terdapat bentuk yang sama
yang dapat disegmentasikan dari bagian unsur-unsur lainnya, yaitu bentuk
tinggal dan ninggal. Bentuk tinggal dan ninggal adalah sebuah morfem karena
bentuk dan maknanya sama. Untuk mengetahui sebuah bentuk adalah morfem, perlu
diketahui terlebih dahulu maknanya. Perhatikan contoh berikut:
Perbandingan Bentuk lantar
·
Menelantarkan
·
Terlantar
·
Lantaran
Bentuk "lantar" meskipun terdapat
berulang-ulang pada bentuk menelantarkan, terlantar, dan lantaran bukanlah
sebuah morfem karena tidak ada maknanya. Menelantarkan dengan terlantar memang
masih memiliki hubungan, tetapi bentuk menelantarkan dan terlantar tidak ada
hubungannya dengan lantaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar